.

Rabu, 02 Juli 2014

Koninginne Dag Te Bagan Api-Api



Beberapa pengamat menyatakan bahwa even Bakar Tongkang di Bagansiapiapi merupakan ekspresi masyarakat multikultural yang berlangsung di Kota nelayan tersebut; bahwa kebhinekaan terjaga dalam bingkai masyarakat Melayu di Pantai Timur Sumatra. Kondisi tersebut, sebenarnya telah berlangsung jauh diera masyarakat kolonial yang majemuk. Bagansiapiapi, yang telah bertransformasi dari "desa" nelayan menuju "Kota Nelayan," merespon lingkungannya yang berubah. Seperti layaknya kehidupan urban, maka interaksi antar warga Kota terjadi dalam konteks kepentingan ekonomi. Meskipun demikian, kehidupan sosial perkotaan memiliki wadah yang memungkinkan terjadinya interaksi sosial, sebagai contoh ketika berlangsung event perayaan, seperti yang diberitakan dalam De Sumatra Post tanggal 12 September 1928, dalam pemberitaan berjudul  “Koninginne_Dag Te Bagan Api-Api” :

“ …. Kantor Kontrolir di hias dengan meriah, diperkirakan Resepsi akan berlangsung disiang hari… yang dihadiri para pemuka masyarakat,  Pejabat Pemerintahan Priboemi dan Eropa, serta para Tauke.. Setelah beberapa lagu yang dimainkan oleh anak-anak sekolah Misi(Liliy Injo putri dari Injo Beng San-Letnan China Bagansiapiapi- terlihat diantara barisan anak-anak tersebut), juga nyanyian dari murid sekolah pribumi dan China,  Toean Baalbargen memulai pidato sambutan perayaannya,  dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Distrik Pemerintahan Setempat dan juga Letnan China..dalam suasana upacara yang khidmat, Kepada Inyo Beng San dianugrahi Bintang Emas Kesetiaan oleh Kepala administrasi pemerintahan setempat.. … prosesi parade melalui kota dihiasi dengan bendera, korps musik China juga Priboemi…..  Dalam Perayaan malam itu juga diadakan terpusat di lapangan tenis yang dihias dengan meriah dan antusiasme yang tinggi..  dimeriahkan juga oleh Orkes Batak, Band Melayu dan China yang terkenal.. bahkan dimeriahkan juga dengan berbagai atraksi, seperti; Pentjak.. sementara itu juga dihidangkan Sate kambing dan minuman dingin pelepas rasa haus….  Ini adalah hasil kerja keras secara  bersama-sama dari seluruh anggota  komisi perayaan, yang mencakup; Datoek Tjomel, Achmad, dan  Soedjadi yang saai itu mereka  duduk berdampingan dengan Kontrolir Toean Baalbargen.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar