.

Kamis, 20 Juni 2013

Situasi Sebahagian Kota Bagan siapi-api Sekitar Tahun 1940-an...



........................ hingga menjelang tahun 1940-an,  kota Bagansiapiapi telah menjelma menjadi suatu “modern town”, dengan kelengkapan fasilitas modern seperti listrik, air bersih hingga pemadam kebakaran.  Pembangunan perkantoran yang berjalan menjelang berakhirnya kekuasaan Hindia belanda, tercatat adalah pembangunan “veld politie”(saat ini kantor Polsek Bangko) berlokasi di persimpangan “Societeit Straat dan Juliana Straat”, yang nampaknya perlu segera dibangun disebabkan kondisi bangunan yang sudah uzur dan rentan rubuh dan bahkan sebahagian sudah rubuh, sebagaimana diceritakan dalam surat Komandan polisi Bagansiapiapi, J.C.Kossen tertanggal 2 Februari 1937 perihal “Zeer bouwvallige toestand der kazarne  Veldpolitie.” Komandan Polisi Afdeeling Bengkalis menyarankan untuk sementara menggunakan Bangunan lain untuk menghindari terjadinya kecelakaan jika Bangunan itu rubuh. Pemerintah Batavia mengeluarkan kebijakan untuk membangun kembali, dengan bangunan yang lebih luas dan kuat, dengan fondasi yang kokoh, yang hingga saat ini salah satu bangunan tersebut masih  berdiri tegak. Kemudian pembangunan “opium depot/zouregie” di persimpangan “Wilhemina Straat” dan “Kerk Straat” yang  proses pelaksanaannya sendiri telah berjalan sejak tahun 1938, ......... Pembangunan gedung kantor yang terakhir ini, nampaknya berjalan tidak sesuai rencana disebabkan telah pecahnya Perang Dunia II, yang sedikit banyak telah mengganggu arus pengiriman material untuk pekerjaan pembangunan tersebut. Selanjutnya dapat diduga telah terjadi keterlambatan atau mundurnya waktu penyelesaian pekerjaan tersebut.  Fasilitas ruang publik, berupa lapangan atau “voetbalveld” yang biasa digunakan sebagai tempat bermain bola kaki, terletak di Wilhemina Straat, tempat yang sekarang dikembangkan menjadi “Taman Kota Bagansiapiapi.”

dari "Onderafdeeling Bagansiapiapi: Negeri Penghasil Ikan Terbesar di Dunia" Cet.II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar