![]() |
Perjalanan
dilakukan dengan Perahu, sebuah perjalanan antropologis yang menantang dan juga
berdekatan dengan bahaya. Kondisi ini disebabkan kondisi Sungai Rokan yang dikenal
memiliki arus deras (mencapai 6 mil perjam) dan adanya gelombang pasang (beno)
yang dapat berakibat fatal.
JA
Van Rijn banyak mencatat kejadian yang ditemuinya sepanjang perjalanan, mulai dari tokoh Datoek Laksmana di Boekit
Batoe, Pulau-pulau yang masih tak berpenghuni,
Kondisi Bagansiapiapi, Labuhan Tangga, Bangko, Tanah Poetih hingga
kondisi masyarakat di Rantau Binoewang, yang meliputi kondisi sosio-kultural
masyarakat. Catatan Van Rijn banyak membantu upaya untuk mengetahui
keadaan sosial saat itu, seperti; kependudukan, pemerintahan tradisional, adat,
legenda yang ada hingga realita sosioekonomi di sepanjang sungai Rokan
menjelang abad ke-20.
Tercatat
juga beberapa perjalanan (ekspedisi) yang disponsori Pemerintah Kolonial
seperti ekspedisi dari Padang
menuju Siak, yang diterbitkan tahun 1895.
Penjajah, dalam upaya memperluas dan mempertahankan supremasinya atas
wilayah koloni, salah satunya melakukan pengkajian yang mendalam atas kondisi
sosiobudaya masyarakat (yang telah dan akan menjadi) jajahan. Dan hasilnya, 3,5
abad bangsa ini berada sebagai bangsa sub-ordinat
Kolonial.
By Tressi A.Hendraparya

harga bukunya berapa itu bang..saya tertarik untuk membaca
BalasHapuscetakan I sudah habis, saat ini sdg dilakukan proses cetak II. Perkembangannya akan dikabari kemana? Trims sblmnya..
BalasHapus