.

Senin, 02 Mei 2011

Banjarsari XIV Cilandak Jakarta

Beberapa hari yang lalu Aku kebetulan sedang bertugas ke Jakarta, dan kebeteulan lagi nih, ada jeda waktu kosong.. ketimbang di anggurin aja nih waktu,  Aku sempatkan saja mampir ke salah satu wilayah di Cilandak Jakarta Selatan.. tepatnya di Jalan Banjarsari XIV.  Kok ke situ?  yah.. mungkin karena beberapa malam terakhir aku kemimpi-mimpi bertandang kesana, ke rumah dimana aku menghabiskan sebahagian masa kecil.. mulai TK sampai ke Sekolah Dasar kelas 6, karena pertengan kelas 6 aku pindah ke RIAU..

Sungguh mengesankan melihat kembali "Kampung Halaman" yang telah lama ku tinggalkan.. Kepindahan ku dari sana sekitar tahun 1985, jadi kalau dihitung sekarang, sudah sekitar 26 tahun.. sungguh waktu yang panjang..   dan sekali lagi aku terkesan.. karena  "Kampung Banjarsari XIV Halaman" ini sekarang berada pada situasi yang sungguh asri, rimbun, nyaman.. apalagi pada saat aku disana angin semilir bertiup diantara rimbunnya dedaunan.. sungguh pemandangan luar biasa di tengah-tengah kesumpekan Jakarta..  Yang jelas, Banjarsari XIV adalah tempat aku belajar melafaskan fonetik,  elu.. gua.. Saya.. Kamu.. Mbak.. Mas.. Ibu..  kemudian belajar mengaji di Mesjid yang terletak di Komplek Keuangan yang berada di sisi Jalan Fatmawati.. Juga bersekolah TK di depannya  (Aku lupa namanya).. juga bersekolah di SDN 09 Pagi Clandak..mungkin nama teman Sekelas yang kuingat seperti; Syarifuddin Anwar (Dino), pepep Febriandi, Alfian, Bayu Aji, Bambang Aprianto, Iranes, Titis,  Dina, hmm.. siapa lagi yah??? 

Aku terduduk di samping Tembok Batas antara Komp keuangan dengan Banjarsari XIV.. memandangi Pepohonan Kamboja.. aku teringat dulu sering duduk-duduk.. bahan memanjat pepohonan itu.. bercengkrama dengan teman-teman..  ada seorang Teman dekat, rumahnya disebelah pepohonan itu, nama panggilannya Tatok, karena aku datang sekitar jam 3 an, tentu saja riskan untuk berkunjung.. jam kerja gan! Melewati pepohonan Kamboja itu arah ke Komplek, maka dapat ditemui warung Bu Min, tapi Aku dengar belai sudah mangkat.. aku ingat bagaimana dari rumah aku berlarian kesenangan karena diberi duit untuk jajan ke warung  Bu Min..  itu dulu Gan!

Pandangan aku alihkan ke arah Terogong.. sekarang sudah penuh rumah, bahkan dikejauhan view nya adalah bangunan tinggi menjulang.. bukan seperti yang masih ada dibenak ku, 26 tahun lalu.. dimana aku sering mencari ikan di kali-kali, atau bahkan udang di Sawah yang banyak terdapat disana..   sekarang sudah beda.. sudah beda...

Saat Aku ingin mengambil gambar Papan Nama Jalan Banjarsari XIV, sebilah tangan muncul.. dan aku segera menyadari pemilik Tangan itu adalah Ibu Bambang.. Seorang Ibu yang sangat Luar Biasa kepeduliannya, keuletannya dalam membentuk lingkungannya.. Seorang Ibu yang sangat hebat, mempu menjadi motivator bagi warga di sana dalam menjaga kelestarian lingkungan..

Aku pun bertandang ke rumah beliau, mengobrol, kurang lebih selama 1 jam.. sungguh perjuangan Ibu Bambang menginspirasi kepada generasi penerus untuk mempertahankan kesimbangan lingkungan..

aku bersama kakak, di banjarsari xiv tahun 78-an.
dibelakang tampak tembok pemisah antara
banjarsari dengan kompl.keuangan



aku dengan kakak, depan rumah, dibanjarsari xiv no.2
keren kan gaya anak-anak tahun 70-an?



Aku, kelas 4 SD, SDN 09 Pagi Cilandak
gi mejeng depan TV.. tahun 83 gan!

Banjarsari XIV Cilandak... 2011


deretan pohon kamboja.. tempat aku biasa duduk2 dulu..


view dari jl keuangan, rumah sesudah tembok batas,
sebelah kiri yg bertingkat...
Aku bersama Bu Bambang





1 komentar:

  1. wah.. jadi inget, waktu main layangan dan mencari ikan.. bisa lupa waktu... seharian sampe badan dekil...

    BalasHapus