.

Minggu, 05 Juni 2011

The Good Earth (Bumi yang Subur) dan Banjarsari XIV

 Akhir-akhir ini aku teringat tentang beberapa novel yang pernah kubaca, kukagumi, bukan hanya oleh keapikan penulisan dan penggunaan kata dalam mendeskripsi maksud si pengarang, melainkan juga akan kekuatan tema dan penggambaran suasana masyarakat lokus novel tersebut, seperti “Bumi Yang Subur” yang ditulis oleh Pearl S.Buck (The Good Earth).

Novel yang memperoleh nobel pada tahun 1932 ini berisi tentang kondisi social masyarakat Cina pada era sebelum revolusi 1949. Diwakili oleh sosok bernama Wang Lung, seorang petani miskin yang dengan kegigihannya berhasil membangun dinasti keluarga Wang yang kaya, dengan tanah yang luas. Keterikatan Wang Lung yang erat dengan tanah, bumi yang memberinya kehidupan, kemegahan dan kemakmuran.

Lantas dimana istimewa nya ini novel bagi diri?

Wah, novel ini mengingatkan ku akan kehidupan di Banjarsari XIV Cilandak. Ibu, waktu itu terdaftar sebagai mahasiswa Sastra Inggris Universitas Nasional Jakarta (kurun 1982-1985). Maklum saja, yang namanya mahasiswa sastra, banyak itu buku karya sastra yang dibacanya, termasuk novel si Wang Lung ini. Kecipratan lah aku membaca buku-buku sastra, seperti The Mayor of Casterbridge, Max Havelaar, Robinson C., Merahnya merah, The Moon Stone, Karya-karya Pram, Burung-burung Manyar, dan….. mmm.. apa lagi yah??